NEW YORK, (Tribunekompas)
By: Tommy.
- Mantan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Dominique Strauss-Kahn meninggalkan New York dan pulang ke negara asalnya Perancis, Sabtu (3/9) malam waktu setempat. Kepulangan itu adalah yang pertama sejak ia terjerat skandal pelecehan seksual pertengahan Mei lalu.
Bersama istrinya Anne Sinclair, Khan pergi meninggalkan Amerika Serikat (AS) menggunakan maskapai penerbangan Air France. Kantor berita The Associated Press melansir, pesawat bernomor penerbangan 007 itu telah meninggalkan bandara John F Kennedy, New York Sabtu malam pukul 19.29 waktu setempat dan tiba di paris Minggu pukul 8:35, atau pukul 13.35 WIB.
Seorang sumber mengatakan, Strauss-Kahn membeli tiket Air France sehari sebelumnya. Pasangan ini meninggalkan rumah sewaannya di kota New York lalu tinggal di kediaman putrinya Camille dengan membawa sekitar setengah lusin koper.
Strauss-Kahn (62) merupakan seorang diplomat yang sempat dipenjara selama hampir sepekan dan berstatus sebagai tahanan rumah selama enam minggu. Khan juga mendapat larangan pergi meninggalkan AS selama hampir dua bulan. Akibat tuduhan yang berujung pada penangkapan itu, Khan memilih berhenti dari pekerjaannya dan menghabiskan waktunya sebagai tahanan.
Tapi pekan lalu, dia diputus bebas. Kejaksaan New York pun mengembalikan paspornya Kamis lalu dan memberi kebebasan kepada pria warga Perancis itu jika ingin pulang ke negaranya.
Pembebasan tersebut diberikan karena hakim menolak sejumlah dakwaan. Jaksa tidak bisa meneruskan kasus ini lantaran korban pelapor yaitu Guinea imigran Nafissatou Diallo, tidak bisa menunjukkan bukti kuat dan meyakinkan hakim bahwa Strauss-Kahn adalah tersangka utama atas tuduhannya.
Menanggapi kepulangan Strauss-Kahn, sejumlah pengamat politik di Prancis mengharapkan agar pemimpin Partai Sosialis ini diberi waktu untuk mengembalikan reputasinya yang merosot akibat skandal pelecehan seksual itu.
Terlebih, berdasarkan informasi yang beredar belakangan ini, Straus Kahn berencana mencalonkan diri sebagai presiden Perancis tahun depan.
“Partai Sosialis pasti bersukacita atas pembebasan Strauss-Kahn yang mereka anggap sebagai orang yang tepat untuk mengganti Presiden Prancis Nicolas Sarkozy yang konservatif tahun depan. Para pendukungnya saat ini sudah tak sabar menunggu khadiran Khan ke kancah politik,” kata Michel Taubmann dalam biografinya yang dikutip AP, kemarin.
“Dia (Khan) adalah orang yang mengalami banyak penderitaan. Dia pria yang butuh waktu lama untuk mengembalikan reputasinya yang jatuh,” lanjut Taubmann.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar