Selasa, 14 Juni 2011

Hasil Meeting INTUG di Hongkong

Jakarta, Trikomonline - Indonesia Telecommunications Users Group (IDTUG) adalah salah satu members yang di undang hadir dalam agenda tahunan di International Telecommunications Users Group (Intug) yang di gelar di Hongkong.

Alhamdulillah, Pertemuan INTUG di Hong Kong 25-27 Mei 2011, berjalan lancar dan misi IDTUG (Indonesia Telecommunications Users Group) yang membawa beberapa agenda seperti: Pembentukan TUG (Telecommunications Users Group) di kawasan ASEAN, INTUG akan berperan aktif melalui berbagai agenda kegiatan yang INTUG aktif di dalamnya seperti APECTEL, dan INTUG setuju IDTUG untuk mengambil peranan lebih dalam pembentukan TUG di kawasan ASEAN.

Quality of Service (QoS), merupakan tolok ukur penilaian kinerja layanan dasar telekomunikasi, Beberapa parameter QoS saat ini harus direvisi dan ditingkatkan.

Modern Licensing (Lisensi Modern), merupakan lisensi yang diberikan kepada operator dengan komitmen pembangunan jaringan secara nasional, dengan ancaman denda atau sampai pencabutan lisensi bila komitmen tidak dilaksanakan.

Broadband Wireless Access (BWA), IDTUG ingin mencari solusi yang aplikatif agar layanan jaringan Broadband Wireless Access (BWA) dapat digelar dengan harga perangkat, tarif layanan yang terjangkau dan berkwalitas. Sebenarnya dengan teknologi yang ada, seperti Mesh WiFi(Standar IEEE 802.11n) maka perluasan akses Broadband dapat dicapai secara efektif dan dengan biaya yang cukup terjangkau masyarakat, sebab tidak diperlukan modem khusus, seperti 3G maupun WiMAX. Hampir di tiap Laptop, HP, PDA, Smartphone, Netbook dan iPad aatu sejenisnya sudah tersedia akses WiFi.

Semua isue tersebut diatas di response positif oleh semua delegasi yang hadir, dan mendapat dukungan 100 persen dari semua delegasi dan setuju dengan langkah-langkah IDTUG. Di samping hal tersebut diatas ada beberapa isue yang menjadi hasil dan kesepakatan di dalam INTUG meeting tersebut antara lain : “IDTUG bersama INTUG dorong penurunan tariff roaming internasional.”

International Telecommunication User Group (INTUG) mendorong penurunan biaya roaming baik untuk layanan data maupun panggilan di seluruh negara hingga ke level yang kompetitif. Hal tersebut terungkap dalam INTUG Summit di HongKong baru-baru ini di mana delegasi Indonesia diwakili oleh Indonesia
Telecommunication User Group (IDTUG).

“IDTUG berperan aktif dalam mensukseskan program INTUG, termasuk mendorong penurunan biaya roaming hingga ke level yang tidak berbeda dengan pengguna non-roaming. Kepentingan pelanggan lah, terutama pelanggan di Indonesia yang kami perjuangkan,” IDTUG memandang saat ini international roaming charges sangat mahal bila dibandingkan dengan pengguna
lokal baik untuk voice call atau pun untuk data.

Di Indonesia, tarif roaming internasional flat sudah mulai diperkenalkan oleh beberapa operator telekomunikasi, seperti tarif roaming pada layanan data BlackBerry.

IDTUG mengharapkan tariff roaming international secara flat juga hadir pada layanan suara atau voice.

IDTUG memandang tarif roaming ini memang perlu dicermati. Selain masih cukup tinggi, para operator juga masih tidak transparan dan tidak konsisten. Ada yang rendah, ada yang masih tinggi. Namun, secara prinsip, semestinya tarif roaming yang dikenakan operator terhadap konsumen menunjukkan tren terus menurun. Sebab, tarif roaming sejatinya dikenakan operator untuk menutupi pinjaman dan biaya investasi infrastruktur jaringan yang sudah mereka keluarkan. Oleh karena itu, jika biaya investasi ini sudah tertutupi atau mencapai titik impas, semestinya biaya roaming ikut turun.

“Artinya, biaya roaming yang dikenakan ke konsumen menjadi sekadar untuk menanggung biaya operasional infrastruktur jaringan, bukan lagi ditambah marjin keuntungan,” Selain mempersoalkan tarif roaming internasional, IDTUG bersama INTUG juga mendukung prinsip-prinsip teknologi netral (OFTA Hongkong) yang memberikan best value ke customer/user.

Termasuk, diantaranya teknologi broadband, di mana IDTUG terus mendorong percepatan pengembangannya di Indonesia. Definisi broadband yang masih sangat beragam menyulitkan membuat benchmark capaian diantara para Negara, sehingga kondisi yang ada di Indonesia sulit dibandingkan dengan Negara lain.

Disamping hal tersebut, ada beberapa prioritas lain dari INTUG yang menjadi target program kerja antara lain:
• Business Services, Open Universal Access to Broadband
• Mobile Services, Network Neutrality vs Traffic Prioritisation
• Universal Broadband, Competition in Business Grade Services
• Network Neutrality , Cloud Computing, Smart Grids, M2M
• Cloud Computing, Seamless International Mobile Services
• Standards, Spectrum Allocations/Harmonisatioon
• Spectrum , Cyber Security/Data Privacy/Protection
• Security, Regional regulatory Policies
• Cost reduction, Value up, Costs down for Enterprises

Dari semua itu yang paling penting adalah “Cost Reduction” (Pengurangan Biaya).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar