CALIFORNIA, TRIBUNEKOMPAS.
By: Alex.
-Kekayaan nasional Amerika Serikat yang bisa menarik sekitar 4 juta pengunjung tiap tahunnya harus tutup sebagai dampak dari shutdown pemerintah AS. Tutupnya Taman Nasional Yosemite di California tentu saja membuat para pengunjung begitu kesal. Mereka kecewa dengan semua politikus Gedung Putih yang tidak memikirkan nasib rakyatnya.
“Tempat seindah ini harusnya bisa kita nikmati,” kata Ron Kane, seorang wisatawan asal Houston, seperti dilansir Seatle Times, Kamis, 3 Oktober 2013. Ia bersama istrinya, Laura, mengunjungi taman nasional ini pada hari Selasa waktu setempat atau Rabu waktu Indonesia.
Saking kesalnya, Ron sampai mengumpat, “Kami sangat kecewa dengan semua idiot di Washington.” Keluarga ini berharap bisa menikmati taman sampai Jumat besok. Namun, apa daya, rencana mereka akhirnya gagal. Mereka memutuskan untuk pindah ke Taman Nasional Sequoia dan Kings. Tapi rupanya taman itu juga tutup.
Keadaan serupa juga dialami oleh Jim Jennings dari Los Angeles. Ia kesal saat mobilnya diberhentikan di pintu masuk selatan oleh penjaga Taman Nasional Yosemite. Padahal, ia sudah melalui perjalanan panjang dari California Selatan.
Jim menganggap pemerintah seperti teroris yang menyandera negaranya sendiri. “Hal ini benar-benar tidak bisa diterima,” ucapnya.
Tidak hanya merugikan para wisatawan, pihak pengelola taman nasional ini juga merasa kecewa dengan pemerintah. Scott Gediman, juru bicara Taman Nasional Yosemite, menjabarkan, akibat penutupan ini, taman nasional harus kehilangan pemasukan besar. Menurut dia, secara kolektif, masyarakat sekitar kehilangan pemasukan hingga Rp 876 miliar per hari.
Akibat shutdown ini, sebanyak 450 dari 600 karyawan dirumahkan. Sementara itu, sekitar 150 karyawan yang tetap masuk merupakan karyawan pemeliharaan fasilitas, seperti listrik dan air, dan karyawan layanan darurat medis.
Pejabat layanan taman nasional berharap anggota kongres bisa bertindak lebih dewasa. Jangan sampai sifat kekanakan seperti yang sekarang terjadi memiliki dampak ekonomi yang besar dalam bidang pariwisata.
By: Alex.
-Kekayaan nasional Amerika Serikat yang bisa menarik sekitar 4 juta pengunjung tiap tahunnya harus tutup sebagai dampak dari shutdown pemerintah AS. Tutupnya Taman Nasional Yosemite di California tentu saja membuat para pengunjung begitu kesal. Mereka kecewa dengan semua politikus Gedung Putih yang tidak memikirkan nasib rakyatnya.
“Tempat seindah ini harusnya bisa kita nikmati,” kata Ron Kane, seorang wisatawan asal Houston, seperti dilansir Seatle Times, Kamis, 3 Oktober 2013. Ia bersama istrinya, Laura, mengunjungi taman nasional ini pada hari Selasa waktu setempat atau Rabu waktu Indonesia.
Saking kesalnya, Ron sampai mengumpat, “Kami sangat kecewa dengan semua idiot di Washington.” Keluarga ini berharap bisa menikmati taman sampai Jumat besok. Namun, apa daya, rencana mereka akhirnya gagal. Mereka memutuskan untuk pindah ke Taman Nasional Sequoia dan Kings. Tapi rupanya taman itu juga tutup.
Keadaan serupa juga dialami oleh Jim Jennings dari Los Angeles. Ia kesal saat mobilnya diberhentikan di pintu masuk selatan oleh penjaga Taman Nasional Yosemite. Padahal, ia sudah melalui perjalanan panjang dari California Selatan.
Jim menganggap pemerintah seperti teroris yang menyandera negaranya sendiri. “Hal ini benar-benar tidak bisa diterima,” ucapnya.
Tidak hanya merugikan para wisatawan, pihak pengelola taman nasional ini juga merasa kecewa dengan pemerintah. Scott Gediman, juru bicara Taman Nasional Yosemite, menjabarkan, akibat penutupan ini, taman nasional harus kehilangan pemasukan besar. Menurut dia, secara kolektif, masyarakat sekitar kehilangan pemasukan hingga Rp 876 miliar per hari.
Akibat shutdown ini, sebanyak 450 dari 600 karyawan dirumahkan. Sementara itu, sekitar 150 karyawan yang tetap masuk merupakan karyawan pemeliharaan fasilitas, seperti listrik dan air, dan karyawan layanan darurat medis.
Pejabat layanan taman nasional berharap anggota kongres bisa bertindak lebih dewasa. Jangan sampai sifat kekanakan seperti yang sekarang terjadi memiliki dampak ekonomi yang besar dalam bidang pariwisata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar