CHINA, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Tommy.
- The People’s Bank of China membuka pasar obligasi antarbank untuk asing. Kini Bank Indonesia bisa menginvestasikan cadangan devisa di pasar obligasi antarbank Cina. Peluang ini diperoleh Bank Indonesia setelah menandatangani Agency Agreement on Bond Investment in the Interbank Bond Market of China dengan The People’s Bank of China pada 21 Juni 2012.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat BI, Difi A. Johansyah menjelaskan, selama ini penempatan cadangan devisa paling banyak di negara-negara Eropa dan Amerika. "Semakin banyak diversifikasi dalam pengelolaan cadangan devisa semakin baik. Tiap penempatan risikonya berbeda-beda. Semakin banyak diversifikasi, tingkat risiko semakin baik," ujar Difi kepada Tempo, Senin, 23 Juli 2012.
Difi menjelaskan, pasar obligasi antarbank Cina sangat berkembang. "Jauh berkembang dibanding kita, tapi kita juga berkembang," ucapnya. Ia mengungkapkan, ke depan, bakal banyak investor dari luar Cina yang bakal bermain di pasar obligasi negeri Tirai Bambu tersebut.
Pasar obligasi antarbank CIna merupakan pasar obligasi dengan denominasi RMB terbesar di Cina (RMB 21,36 triliun per tahun 2011). Sebelumnya, pasar obligasi tersebut hanya bisa diakses oleh investor domestik atau investor non domestik yang mendapatkan izin dari The People’s Bank of China sebagai pemegang otoritas. Adapun perjanjian kerjasama kedua belah pihak, dijelaskan Difi merupakan tindak lanjut dari kerjasama bilateral swap antara The People’s Bank of China dan Bank Indonesia.
By: Tommy.
- The People’s Bank of China membuka pasar obligasi antarbank untuk asing. Kini Bank Indonesia bisa menginvestasikan cadangan devisa di pasar obligasi antarbank Cina. Peluang ini diperoleh Bank Indonesia setelah menandatangani Agency Agreement on Bond Investment in the Interbank Bond Market of China dengan The People’s Bank of China pada 21 Juni 2012.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat BI, Difi A. Johansyah menjelaskan, selama ini penempatan cadangan devisa paling banyak di negara-negara Eropa dan Amerika. "Semakin banyak diversifikasi dalam pengelolaan cadangan devisa semakin baik. Tiap penempatan risikonya berbeda-beda. Semakin banyak diversifikasi, tingkat risiko semakin baik," ujar Difi kepada Tempo, Senin, 23 Juli 2012.
Difi menjelaskan, pasar obligasi antarbank Cina sangat berkembang. "Jauh berkembang dibanding kita, tapi kita juga berkembang," ucapnya. Ia mengungkapkan, ke depan, bakal banyak investor dari luar Cina yang bakal bermain di pasar obligasi negeri Tirai Bambu tersebut.
Pasar obligasi antarbank CIna merupakan pasar obligasi dengan denominasi RMB terbesar di Cina (RMB 21,36 triliun per tahun 2011). Sebelumnya, pasar obligasi tersebut hanya bisa diakses oleh investor domestik atau investor non domestik yang mendapatkan izin dari The People’s Bank of China sebagai pemegang otoritas. Adapun perjanjian kerjasama kedua belah pihak, dijelaskan Difi merupakan tindak lanjut dari kerjasama bilateral swap antara The People’s Bank of China dan Bank Indonesia.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar