PERU, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Anto.
- Wakil Presiden Peru Omar Chehade memilih mengundurkan diri karena dituduh menyelewengkan kekuasaan. Namun, Chehade berhasil mendapatkan kembali kursinya di Kongres, menyusul hasil voting 13 suara yang mendukung dan 12 suara yang memintanya keluar.
Pengunduran diri Chehade tidak akan merusak kestabilan pemerintahan. Bahkan, dapat membangun citra positif bagi Presiden Peru Ollanta Humala, yang menjabat sejak Juli lalu. Dalam kampanye pilpres, Humala mengkampanyekan negeri bebas dari korupsi.
“Saya tidak mau merusak citra Presiden Humala atau pemerintahan,” ujar Chehade di hadapan anggota Kongres. Chehade mengaku tidak bersalah atas tuduhan korupsi itu.
Kabar yang santer terdengar berbunyi, Chehade meminta polisi berpangkat Jenderal untuk mengusir pekerja kebun tebu demi membantu perusahaan adiknya yang ingin mengambil alih tanah tersebut.
Chehade dikenal sebagai figur yang memperjuangkan pemberantasan korupsi. Dia pernah terlibat dalam upaya ekstradisi bekas Presiden Alberto Fujimori yang divonis 25 tahun penjara atas kasus korupsi selama menjabat pada periode 1990-2000.
Menurut Perdana Menteri Peru Oscar Valdes, pengunduran diri Chehade merupakan keputusan pribadi yang telah disetujui Humala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar