Rabu, 05 Oktober 2011

Rubah Berwajah Malaikat Itu Bebas

PERUGIA, (Tribunekompas)
By: Tommy.


- Amanda Knox, 24 tahun, terdakwa pelaku pembunuhan mahasiswi asal Inggris, Meredith Kercher, 21 tahun, Selasa (4/10) dibebaskan dari segala tuduhan oleh Pengadilan Tinggi Perugia, Italia. Knox, yang ditahan selama empat tahun di Italia itu, pulang ke kampung halamannya di Seatlle, Amerika Serikat.

“Aku telah membayar dengan hidupku untuk hal yang tak aku lakukan,” kata Knox, yang dijuluki Rubah Berwajah Malaikat itu. “Amanda Knox dibebaskan karena tak melakukan perbuatan itu", kata Hakim Caludio Pratillo Hellman dalam amar putusannya di pengadilan, sebelas jam setelah juri memberi pertimbangan.

"Kami bersyukur mimpi buruk Amanda berakhir,” ujar Deanna, adik Knox. Adapun keluarga Kercher duduk terpaku tanpa mengeluarkan suara. “Kasus ini kembali ke titik nol,” tutur Stephanie Kercher, kakak korban. “Kami sangat kecewa. Kami tetap belum mendapat jawaban.”

Mantan pacar Knox, Raffaele Sollecito, 28 tahun asal Italia, yang menghadapi dakwaan serupa juga dibebaskan. Hanya Rudy Hermann Guede, warga Pantai Gading, yang tetap menjalani hukuman 16 tahun penjara karena mengaku berada di apartemen Kecher saat kejadian menggemparkan itu. Guede mulanya divonis 30 tahun penjara.

“Pergi sana kau, pembunuh!” ujar sejumlah pendemo di sekitar pengadilan. “Naik jet pribadimu dan pulanglah!” Maklum mereka tahu sejumlah jaringan televisi di Amerika Serikat menawari Knox upah US$ 1 juta untuk mendapat kisah ekslusif. Jaksa Penuntut Giuliano Mignini mengatakan pihaknya akan mengajukan banding.

“Kita lihat nanti,” katanya. “Persidangan ini berada di bawah tekanan media. Ini tak wajar.” Media massa dalam dan luar negeri memang menyoroti kasus yang menggemparkan ini. Betapa tidak, jasad Kercher ditemukan setengah telanjang di kubangan darah di lantai kamar tidurnya di apartemen tempat ia berbagi kamar dengan Amanda Knox, 6 November 2007.

Mayatnya dipenuhi luka tikaman pisau penuh memar dengan leher tergorok. Para penyidik menemukan jejak serangan seks. Muncul sejumlah spekulasi atas kematian mahasiwi Universitas Leeds yang tinggal selama dua bulan di Italia itu. Jaksa Mignini mulanya menyebut korban ritual setan, lalu permainan seks, hingga pembunuhan tanpa motif.

Knox dan Sollecito ditangkap polisi empat hari setelah jasad Kercher ditemukan. Dari mulut Knox muncul nama Diya 'Patrick' Lumumba, 38 tahun, pemilik sebuah kafe tempat Knox bekerja sebagai pramusaji. Knox mengaku sedang berada di dapur tatkala Lumumba menghabisi Kercher. Belakangan Knox menarik ucapannya itu.

Lumumba dibebaskan setelah 14 hari ditahan. Adapun Knox dan Sollecito divonis masing-masing 25 dan 26 tahun penjara pada Desember 2009. Pengadilan memvonis keduanya bersalah melakukan pembunuhan seksual yang dipicu oleh pengunaan obat terlarang yang melibatkan ketiga orang itu. Lalu muncul terdakwa lain, Rudy Guede, 24 tahun.

Pada 29 Juni 2011, hasil uji forensik independen menyebutkan bahwa DNA yang digunakan untuk membuktikan keterlibatan Knox dan Sollecito cacat. Pada 3 Oktober 2011, kedua terdakwa itu akhirnya divonis bebas. “Aku telah kehilangan seorang teman dalam sebuah kejadian buruk, sangat brutal, dan sulit untuk dijelaskan,” ujar Knox.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar