JAKARTA, (Tribunekompas)
By: Tommy.
- Peringatan 10 tahun serangan 11 September sangat hikmat. Bekas Presiden AS Bill Clinton, bekas ibu negara Laura Bush dan istri Wakil Presiden Joe Biden, Jill Biden, sesekali terlihat mengusap air matanya.
Bekas Presiden George W Bush dan Wapres Biden yang juga ada di sana tidak dapat menutupi kedukaannya saat menghadiri peresmian tugu peringatan, Flight 93 National Memorial, bagi korban pesawat United Airlines dengan nomor penerbangan 93 yang jatuh ke sebuah lapangan ketika terjadi serangan-serangan 11 September 2001, Shanksville, di Pennsylvania, kemarin.
Tugu itu dibuat dari batu putih dan mengenang upaya para penumpang dan awak pesawat untuk melumpuhkan pembajak yang menyebabkan pesawat jatuh. Bush mengatakan, keputusan penumpang untuk melancarkan serangan balik mengilhami semangat melayani bagi warga Amerika yang lain setelah kejadian itu.
Bush juga menyebut tindakan penumpang itu sebagai serangan balik pertama dalam perang melawan teror.
Pada giliran pidatonya, Clinton berterima kasih kepada Bush dan pemerintahan yang sekarang karena melindungi negara dari serangan-serangan selanjutnya. Dia juga memuji aksi heroik 40 penumpang dan awak pesawat atas tindakan mereka.
“Mereka orang biasa yang tidak punya waktu sama sekali untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Tapi mereka telah melakukan hal yang benar,” puji Clinton.
Pidato Bush dan Clinton disambut dengan tepukan tangan berdiri dan teriakan meriah 5.000 hadirin, 4.000 di antaranya adalah keluarga korban serangan 11 September yang diundang.
Biden, pada kesempatan itu, memasang nama 40 penumpang dan kru pesawat di dinding tugu peringatan.
Pemerintah menggelar peringatan 10 tahun serangan 11 September di New York, Washington dan Pennsylvania. Tiga lokasi tersebut dipilih karena ketiganya menjadi tempat terjadinya empat insiden pembajakan pesawat yang berujung pada tewasnya hampir 3.000 orang.
Pusat acara peringatan dilakukan di World Trade Center, New York, di mana dua menara kembar yang pernah berdiri di sana hancur saat serangan teroris terjadi.
Presiden Barack Obama mengatakan, Amerika Serikat lebih kuat setelah 11 September 2001. “Berkat upaya tak kenal lelah personel militer kita dan kecerdasan kita, penegakan hukum dan profesional keamanan Tanah Air, hari ini, Amerika kuat dan Al Qaeda di jalan kekalahan,” kata Obama, dalam pernyataannya di radio mingguan dan di website.
Walikota New York Rudolph Giuliani mengatakan, negaranya masih memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan agar lebih siap menghadapi ancaman lebih lanjut.
“Orang sering bertanya padaku, apakah Amerika lebih aman sekarang daripada sebelum 11 September? Jawabannya adalah: ya, tetapi tidak seaman yang kita harapkan,” katanya dalam website Republikan mingguan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar